Halaman

Senin, 06 September 2010

OBESITAS : Penyebab dan Solusi Pengobatannya

Bookmark and Share

Obesitas atau over weighted merupakan fenomena yang banyak kita jumpai di kota-kota besar. Tidak hanya wanita priapun mengalami nasib yang sama. Hal ini terjadi karena pola hidup yang tidak benar dan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jahat.

Diperkotaan, kecenderungan orang menjadi obesitas sangat tinggi. Kondisi ini dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak baik, tuntutan pekerjaan yang tinggi, kurang melakukan aktivitas fisik, dan menjalani pola makan yang tidak seimbang. Banyak kita jumpai orang yang kelihatannya kurus tapi ternyata gemuk karena kadar lemak dalam tubuh yang melebihi angka normal.

 
Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.

Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). 

Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.

Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih belum jelas.
 

Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor yaitu:

•Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.

•Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.

•Faktor psikis. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.
Obesitas merupakan penyakit bukan hanya sekedar masalah estetika belaka. Cara pengobatan yang dapat dilakukan pada penderita obesitas yaitu dengan melakukan obesity treatment pyramid. Dari bawah dimulai dengan modifikasi gaya hidup, yakni diet dan aktivitas fisik, ke atas dengan farmokoterapi, dan terakhir pada lokasi yang paling tinggi dari struktur piramid tadi adalah operasi.


Diet yang dianjurkan adalah dengan mengurangi asupan lemak. Pada diet umum, asupan lemak yang dianjurkan adalah kurang dari 30 persen. Komposisi diet yang baik adalah setengah porsi makan karbohidrat, sepertiga lemak dan sisanya portein. Penurunan berat badan yang aman adalah 2 – 5 kg per bulan.


Farmakoterapi dengan obat-obatan boleh diakukan jika lingkar pinggang meningkat dan timbul berbagai macam penyakit. Penggunaan farmakoterapi tidak boleh dilakukan jika berat badan masih ideal. Sementara itu, operasi dilakukan dengan mengecilkan lambung yang biasanya merupakan alternatif terakhir jika tidak ada jalan keluar lagi.


Memilih program penurunan berat badan yang aman dan berhasil. Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu program penurunan berat badan:


• Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan (vitamin, mineral dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harus rendah kalori.

•Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara perlahan dan stabil.

•Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.

•Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelah penurunan berat badan tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakan bagian tersulit dari pengendalian berat badan. Program yang dipilih harus meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang permanen, untuk merubah gaya hidup yang pada masa lalu menyokong terjadinya penambahan berat badan. Program ini harus menyelenggarakan perubahan perilaku, termasuk pendidikan dalam kebiasaan makan yang sehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi masalah berat badan.


Obesitas merupakan suatu keadaan menahun (kronis). Obesitas seringkali dianggap suatu keadaan sementara yang bisa diatasi selama beberapa bulan dengan menjalani diet yang ketat. Pengendalian berat badan merupakan suatu usaha jangka panjang. Agar aman dan efektif, setiap program penurunan berat badan harus ditujukan untuk pendekatan jangka panjang.


(Dari berbagai sumber)


Source/ref:
Dari berbagai sumber; MurtaqiCommunity's Blog-Juli 2009

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More