Halaman

Sabtu, 23 April 2011

Sebanyak 657 PULAU BARU Ditemukan di Seluruh Dunia

Bookmark and Share

RALEIGH - Itu lah peristiwa yang tak setiap hari dilihat orang! Ratusan pulau baru telah ditemukan di seluruh dunia.

Bumi memiliki 657 lagi pulau akibat endapan daripada perkiraan sebelumnya. Demikian hasil survei global yang dilakukan oleh para peneliti dari Duke University and Meredith College di Raleigh N.C. dan disiarkan oleh LiveScience.com.

Para peneliti tersebut mengidentifikasi sebanyak 2.149 pulau akibat endapan di seluruh dunia dengan menggunakan citra satelit, peta topografi dan tabel navigasi. Jumlah baru itu jauh lebih banyak daripada 1.492 pulau yang diidentifikasi dalam survei 2001, yang dilakukan tanpa bantuan citra satelit yang tersedia.
Pulau akibat endapan tersebut seringkali terbentuk sebagai rantai endapan pasir dan sedimen sempit, rendah dan panjang di lepas pantai, yang sejajar dengan satu pantai tapi terpisah dari pantai dengan teluk, muara dan laguna.

Tak seperti lahan tetap, maka pulau akibat endapan itu muncul, hilang, berpindah dan terbuat lagi pada waktu lain sebagai akibat dari gelombang, ombak dan arus serta proses fisik lain di lingkungan samudra bebas, katanya.

Secara keseluruhan pulau akibat endapan di dunia memiliki panjang sekitar 21.000 kilometer. Semua pulau tersebut ditemukan di sepanjang semua benua kecuali Kutub Selatan dan di semua samudra, dan pulau akibat endapan itu terdiri atas rata-rata 10 persen garis pantai benua di Bumi.

Bumi belahan utara adalah tempat bagi 74 persen pulau akibat endapan tersebut. Pulau akibat endapan membantu melindungi pantai daratan utama yang rendah terhadap erosi dan kerusakan akibat badai, dan dapat jadi habitat penting margasatwa.

Negara yang memiliki lebih banyak pulau akibat endapan adalah Amerika Serikat. AS memiliki 405 pulau endapan termasuk pulau akibat endapan di sepanjang garis pantai Kutub Utara Alaska. "Ini memberi bukti bahwa pulau akibat endapan memang ada di setiap iklim dan di setiap gabungan ombak-arus," kata anggota tim studi tersebut, Orrin H. Pilkey, dari Duke University.

"Kami menemukan di mana pun ada potongan datar tanah di sebelah pantai, pasokan pasir yang cukup, gelombang yang cukup untuk memindahkan pasir atau endapan, dan peningkatan permukaan air laut belakangan ini yang membuat garis pantai jadi bengkok, maka pulau akibat endapan tentu ada," kata Orrin h Pilkey.

Pulau akibat endapan yang baru diidentifikasi tersebut tak secara ajaib muncul dalam dasawarsa terakhir. Anggota tim studi, Matthew L. Stutz dari Meredith, mengatakan hal tersebut. ''Semua itu sudah lama ada, tapi terabaikan atau salah dikategorikan dalam berbagai survei sebelumnya,'' kata Stutz.

Source/ref: Antara, Republika.co.id - apr 2011

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More